HEADLINE
Mode Gelap
Artikel teks besar

Kejagung Tangkap Iwan Setiawan Lukminto: Dugaan Korupsi Kredit Bank di Sritex

INSTALPOS - Kejaksaan Agung menangkap Komisaris Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, di Solo terkait dugaan korupsi pemberian kredit bank. Simak kronologi dan dampak kasus ini.

Kejaksaan Agung Republik Indonesia telah menangkap Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, di Solo, Jawa Tengah. Penangkapan ini dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit oleh sejumlah bank kepada perusahaan tekstil tersebut.

Latar Belakang Kasus

Sritex, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, mengalami kesulitan keuangan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Niaga Semarang, perusahaan ini dinyatakan pailit pada Oktober 2024 setelah gagal memenuhi kewajiban pembayaran kepada kreditur sesuai dengan perjanjian homologasi yang disahkan pada Januari 2022.

Dugaan Korupsi dan Penyelidikan Kejagung

Kejaksaan Agung telah memulai penyelidikan terhadap dugaan korupsi yang melibatkan pemberian kredit kepada Sritex oleh beberapa bank daerah. Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, dana yang diberikan oleh bank daerah kepada Sritex termasuk dalam kategori keuangan negara atau daerah, sehingga perlu diteliti lebih lanjut.

Penyidik telah memeriksa sejumlah perwakilan dari bank-bank tersebut untuk mendalami mekanisme pemberian kredit dan kemungkinan adanya penyalahgunaan wewenang dalam prosesnya. Total nilai kredit yang diberikan kepada Sritex diperkirakan mencapai Rp3,6 triliun.

Kronologi Penangkapan

Iwan Setiawan Lukminto ditangkap di kediamannya di Solo pada malam hari oleh tim Kejaksaan Agung. Penangkapan ini dilakukan setelah penyidik melakukan pemantauan terhadap aktivitasnya selama beberapa waktu. Setelah diamankan, Iwan dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Profil Iwan Setiawan Lukminto

Iwan Setiawan Lukminto lahir pada 24 Juni 1975 di Solo, Jawa Tengah. Ia merupakan anak dari H.M. Lukminto, pendiri Sritex. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama Sritex sejak 2023, ia pernah menjadi Direktur Utama perusahaan tersebut dari 2014 hingga 2023. Iwan memiliki latar belakang pendidikan di bidang administrasi bisnis dari Suffolk University, Amerika Serikat.

Selain aktif di dunia bisnis, Iwan juga terlibat dalam berbagai organisasi, seperti Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI). Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.

Dampak dan Respons Publik

Kasus ini menambah daftar panjang skandal korupsi yang melibatkan perusahaan besar di Indonesia. Publik menyoroti bagaimana pengelolaan keuangan perusahaan seperti Sritex dapat berdampak pada stabilitas ekonomi dan kepercayaan terhadap sektor industri.

Pihak Kejaksaan Agung masih terus melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Sementara itu, manajemen Sritex telah mengajukan kasasi untuk membatalkan putusan pailit yang telah ditetapkan oleh pengadilan.

Penangkapan Iwan Setiawan Lukminto menjadi titik penting dalam penyelidikan dugaan korupsi di Sritex. Kejaksaan Agung berupaya mengungkap fakta-fakta yang dapat memperjelas bagaimana proses pemberian kredit kepada perusahaan ini berlangsung dan apakah ada unsur pelanggaran hukum di dalamnya.

Kasus ini masih berkembang, dan publik menantikan hasil penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui dampak hukum yang akan dihadapi oleh pihak-pihak terkait.

Jika Anda ingin informasi lebih lanjut, Anda bisa membaca berita lengkapnya .

Semoga artikel ini sesuai dengan kebutuhan Anda! Jika ada revisi atau tambahan yang diperlukan, saya siap membantu.

Tutup Iklan
🚨 PERHATIAN! JANGAN MUDAH PERCAYA PADA INFORMASI YANG BEREDAR. SELALU CEK KEBENARAN DAN SUMBER INFORMASI SEBELUM MENYEBARKAN! GUNAKAN SUMBER RESMI DAN TERPERCAYA UNTUK MENGHINDARI HOAKS YANG DAPAT MERUGIKAN DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. BERSAMA KITA CIPTAKAN LINGKUNGAN INFORMASI YANG SEHAT DAN BEBAS DARI BERITA PALSU! 🚨